Sabtu, 23 Mei 2009

Data Penggunaan Kertas

Berikut sedikit data penggunaan kertas :


Menurut Indonesian Pulp and Paper Association, sembilan puluh persen konsumsi kertas (tulis dan cetak) di Indonesia disuplai secara domestik dan dalam kurun waktu lima tahun (2000-2004). Data statistik pada Tabel 1, menggambarkan peningkatan jumlah konsumsi dan produksi kertas di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2004.
Dengan mengambil nilai minimal rata-rata tingkat pertumbuhan konsumsi dan produksi yakni 5% per tahun (sedangkan menurut World Resource Institute untuk Negara berkembang rata-rata sekitar 7% per tahun), maka diperoleh jumlah konsumsi kertas Indonesia di tahun 2006 adalah 5,96 juta ton. Kebutuhan (demand) yang besar inilah yang mungkin menjadi pemicu maraknya kasus pembalakan liar (illegal logging) di Indonesia.
Dari jumlah konsumsi kertas 5,96 juta ton di tahun 2006, kita akan dapat menghitung konsumsi penggunaan kertas per kapita atau per angkatan kerja (per pekerja/pegawai).
Tabel 1. Data Statistik Produksi dan Konsumsi Kertas Tulis dan Cetak (paperboard) tahun 2000 ? 2004 (dalam tons)
Tahun
KapasitasProduksi
Produksi
Impor
Ekspor
Konsumsi Tercatat
2000
9,116,180
6,849,000
212,630
2,837,210
4,224,420
2001
9,904,080
6,951,240
199,840
2,345,135
4,805,945
2002
10,045,580
7,212,970
249,695
2,446,730
5,015,935
2003
10,045,580
7,267,880
206,880
2,160,380
5,314,380
2004
10,045,580
7,679,820
306,970
2,576,640
5,410,150
Sumber: Indonesian Pulp & Paper Association Directory 2005
Tingkat konsumsi kertas per kapita didapat dengan membagi total konsumsi kertas dengan jumlah penduduk. Sedangkan konsumsi per angkatan kerja didapat dengan membagi total konsumsi dengan hanya jumlah angkatan kerja, sehingga didapat tingkat konsumsi kertas per pekerja (pegawai).
konsumsi_kertas_per_kapita=
total_konsumsi_kertas/jumlah_penduduk
konsumsi_kertas_per_angkatan_kerja=
total_konsumsi_kertas/jumlah_angkatan_kerja
Dengan menggunakan rumus di atas dan data jumlah penduduk Indonesia tahun 2006 (225 juta), maka akan didapat hasil bahwa konsumsi kertas per kapita tahun 2006 adalah 27 kg. Bandingkan dengan negara-negara lainnya yang sumber daya alamnya terbatas seperti Singapura dengan konsumsi kertas per kapita mencapai 154 kilogram per kapita, Malaysia 115 kilogram, Thailand 40 kg, China 45 kg, Amerika Serikat 301 kg, dan Jepang 242 kg (lihat Tabel 2).
Sedangkan bila nilai tabel 1 di atas diasumsikan hanya digunakan oleh para pekerja dan angkatan kerja Indonesia (sebesar 108 juta), maka konsumsi kertas per angkatan kerja (pegawai) Indonesia tahun 2006 adalah 55 kg kertas.
Tabel 2. Rata-Rata Konsumsi Kertas Per Kapita Per Negara tahun 2006
negara
konsumsi per kapita
urutan dunia

negara
konsumsi per kapita
urutan dunia
Luxembourg
334
1

Inggris
201
15
Finland
325
2

New Zealand
189
17
United States
301
3

Korea, Rep
173
20
Austria
277
4

Singapore
154
23
Belgium
250
5

Malaysia
115
28
Denmark
244
6

Thailand
51
55
Canada
242
7

China
45
57
Japan
242
8

Indonesia
27
84
Germany
232
9

Philippines
18
88
Netherlands
227
10

Viet Nam
15
94
Sweden
220
11

Brunei
13
100
Switzerland
216
12

Cambodia
2
152
Italy
206
13

Myanmar
2
158
Australia
210
14
Laos
1
175
Sumber: Asosiasi Pulp & Kertas Indonesia & Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia & World Resource Institute
Bila kertas yang digunakan adalah kertas ukuran A4 dengan berat 5gr/lembar, maka konsumsi kertas per kapita adalah 5.400 lembar atau sekitar 15 lembar/hari atau 11 rim/tahun. Misalnya harga rata-rata kertas per rim-nya adalah Rp 30 ribu maka konsumsi kertas per kapita per tahun adalah sekitar Rp 330 ribu.
Sedangkan konsumsi kertas per angkatan kerja adalah 11.000 lembar atau sekitar 30 lembar/hari atau 22 rim/tahun, atau setara dengan Rp 660 ribu per angkatan kerja per tahun.
Berarti biaya perusahaan (company cost) dari 22 rim kertas yang digunakan oleh per angkatan kerja per tahunnya adalah 31 x Rp 318 ribu = Rp 20,46 juta per pegawai. Bayangkan bila satu perusahaan memiliki 100 pegawai, berarti total biaya konsumsi kertasnya sebesar lebih dari Rp 2 Milyar.
Sedangkan biaya lingkungan (environmental cost) dari 55 kg kertas per angkatan kerja Indonesia setara dengan 0.6 ? 0,9 pohon per orang per tahun, berarti setiap tahunnya sekitar 65 ? 97 juta pohon ditebang untuk memenuhi kebutuhan akan kertas para angkatan kerja di Indonesia.
Contoh lain, dalam sebuah program ?Cleaning Day? yang diadakan oleh sebuah perusahaan sumber energi di daerah bisnis Kuningan, Jakarta, terkumpul ?sampah? kertas tak terpakai sebanyak 2 ton kertas, selama kurun waktu lima tahun menghuni gedung tersebut. Jika mengambil data riset terakhir bahwa dari total jumlah sampah yang dihasilkan, 30-40% merupakan sampah kertas, berarti bayangkan berapa besar beban tambahan yang harus ditanggung oleh gedung untuk menampung kertas dan sampahnya (5-7 ton sampah)? Itu baru dari satu perusahaan yang 3 lantai dari 18 lantai yang ada, bagaimana dengan perusahaan di lantai yang lainnya?

2 komentar:

  1. ehm,mw nanya dah.
    data statistik lo dapet dari mana?.
    trus, satuan penggunaan kertas perkapitanya itu apa yah? apakah lembar, ribu lembar, atau kg?

    BalasHapus
  2. wooow rolaaammm...
    hahaha...
    berguna skalee...
    ketemu lgsng bwt PLH...
    awkwkawkwakawkawkawk......

    BalasHapus